░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░

Silaturahmi Menebar Cinta Kasih

Salah satu ajaran Islam yang sarat dengan nilai universal adalah ajaran tentang silaturahmi. Pada dasarnya keberadaan manusia di muka bumi ini adalah selalu membutuhkan orang lain. Tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Keberadaan manusia sebagai bagian dari unsur lingkungan hidup sangat dipengaruhi atau juga mempengaruhi unsur lingkungan hidup yang lain.

Intensitas dan kualitas hubungan relasi manusia dengan setiap orang bahkan setiap makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya sangat berpengaruh pada keutuhan manusia. Islam mewadahi prinsip hubungan relasi antar makhluk hidup ini dalam sebuah kata yang dinamakan silaturahmi. Salah satu Hadits yang membahas tentang silaturahmi adalah sebagai berikut:

Dari Aisyah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Rahim itu tergantung di langit. Dia berkata: Siapa yang menemuiku maka dia pasti ditemui Allah dan siapa yang memutuskanku maka dia pasti diputuskan oleh Allah.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar supaya kita dapat “menjumpai” Allah SWT atau kita “dijumpai” oleh Allah SWT, yaitu dengan cara menebar kasih dengan bersilaturahmi kepada sesama manusia. Hal ini dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

Dari Abdillah bin Umar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang memberikan cinta kasih itu diberi rahmat oleh Allah SWT, maka tebarkanlah cinta kasih kepada orang yang ada di muka bumi dan Allah SWT akan memberikan rahmat kepadamu.” (HR at-Turmudzi).

Kita diajarkan untuk rajin menyambung komunikasi, membagi simpati dan menebarkan empati kepada berbagai kalangan, berbagai strata sosial ekonomi, terutama kepada warga masyarakat yang sedang tidak beruntung, sedang sakit, kekurangan pangan, masyarakat miskin dan sebagainya. Setiap orang dari berbagai strata dan kelompok masyarakat dipastikan memiliki persoalannya sendiri-sendiri karenanya masing-masing perlu disapa secara khusus.

Kita perlu terus mendorong diri kita sendiri, keluarga kita, dan kita semua untuk terus menjalin silaturahmi, menebar kasih kepada sesama, menyapa masyarakat yang sedang tidak beruntung, membagi kebahagiaan kepada masyarakat miskin dan lain sebagainya. Tidak sepantasnya kita menghalangi, mengkritik atau bahkan memarahi seseorang yang rajin bersilaturahmi, mendatangi sesama warga masyarakat Indonesia di pelosok-pelosok desa yang tidak mendapatkan keadilan pembangunan. Seharusnya kita terus mendorong agar semakin banyak warga masyarakat yang bersilaturahmi mendatangi warga masyarakat miskin dan memberikan bantuan kepada mereka serta memberikan dorongan dan semangat agar mereka dapat bangkit dari keterpurukan.

Makna silaturahmi sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai kalangan di tanah air Indonesia. Silaturahmi dalam dunia pendidikan dapat diimplementasikan dengan mendirikian perguruan pendidikan yang menampung dan menerima para siswa dari berbagai strata sosial ekonomi. Para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki kecerdasan harus diterima mengenyam pendidikan melalui sistem subsidi silang, yang mendapatkan bantuan sibsidi dari para siswa dari keluarga yang berkemampuan ekonomi.

Bersamaan dengan perkembangan hidup manusia dan perkenalan dirinya dengan berbagai ragam kehidupan di sekitarnya, persoalan yang dihadapi manusia pun tidak terbatas pada persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan sebagainya. Persoalan sosial baru yang muncul dalam bentuknya yang beragam juga menghimpit manusia.

Silaturahmi yang sarat dengan kasih sayang sangat dibutuhkan oleh mereka yang sedang terpuruk. Warga masyarakat yang sedang menderita sangat senang dikunjungi dan disapa oleh orang lain. Apalagi orang yang bersilaturahmi tersebut datang dengan senyuman sambil memberikan bantuan yang dapat meringankan beban penderitaan mereka.

Warga masyarakat yang sedang terpuruk merasa tidak berdaya antara lain karena tidak hadirnya cinta kasih kepada mereka. Mereka semestinya harus kita sapa dengan senyum silaturahmi. Kita berikan cinta dan perhatian kepada mereka sembari menumbuhkan harapan bahwa selalu ada hari depan lebih baik setelah keterpurukan untuk menyambut kembali kehidupan baru yang lebih cerah.

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa love heals atau cinta itu menyembuhkan. Secara terbalik kalimat tadi dinyatakan dengan “all disease is ultimately related to lack of love” atau dalam kata lain bahwa semua penyakit berakar pada ketiadaan cinta. Dalam bahasa Hadist di atas dapat dikatakan bahwa silaturahmi itu menyembuhkan dan semua penyakit berakar dari tiadanya silaturahmi. Silaturahmi itu dapat menyembuhkan karena ketika hal itu dilakukan berarti menebarkan rahmat Allah SWT. Sedangkan, rahmat oleh para ahli diartikan sebagai riqqah taqtadli al-ihsan ilal al-marhum, yaitu sikap penuh perasaan halus yang mendorong untuk memberikan kebaikan kepada yang diberi silaturahmi.

Apabila kelompok masyarakat yang beruntung di negeri ini mau bersilaturahmi, berkunjung dan menyapa dengan senyuman dan cinta kasih kepada warga masyarakat yang sedang terpuruk dan menderita di pelosok tanah air maka penyakit yang diderita bangsa ini akan dapat disembuhkan. Kebersamaan dan saling menolong dalam kerangka silaturahmi akan menumbuhkan semangat untuk menuju kehidupan baru yang lebih baik.*

0 komentar:

Posting Komentar

Designed by : Dens_Arya.com