░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░

Rasa Syukur

Kita senantiasa mendapatkan nikmat yang tiada terkira dari Allah SWT. Agar rahmat itu tidak berubah menjadi bencana, Alquran mengajarkan agar kita senantiasa bersyukur. Sebagaimana firman Allah: "Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu minta kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)," (QS Ibrahim:34).
Dalam ayat lain juga dijelaskan, jika kita bersyukur maka rezeki (nikmat) semakin berlipat. Sebaliknya, jika kita mengingkari, kita akan terkena bencana.

Mengagumi Ciptaan Allah SWT

Agama memberikan warning (peringatan), bencana itu muncul bisa jadi karena sikap manusia yang kurang menghargai ciptaan Allah. Sebut saja, di banyak tempat hutan digunduli, sehingga banyak bencana karenanya, seperti banjir dan tanah longsor. Sebagaimana dilukiskan dalam Alquran surat Fushilat: 53), " Kami akan memeperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi diri mereka bahwa Alqur'an itu adalah benar....," (Q.s Fusilat: 53)
Mudah-mudahan kita dilindungi oleh Allah SWT dari semua bencana itu. Rasulullah mengajarkan sebuah doa:

"Allahumma innii as-aluka fi'lal khairaati wa tarkal munakaraat wa hubbal masaakiin wa antagfiralii wa tarhamnii. Wa aradta antaquuma fitnatun fatawaffanii wa anaa ghoiru maftuunin."

Artinya: " Ya Allah, sesunguhnya aku memohon kepada-Mu agar senantiasa mengerjakan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin dan hendaklah engkau mengampuni dosaku serta menyayangi aku. Sekiranya Engkau hendak menurunkan bencana, maka matikanlah aku kembali kepada-Mu, sedangkan aku tidak terkena bencana itu." (HR. Hakim).


Jika memang Allah menakdirkan kita kena bencana, semoga itu hanya ujian keimanan. Ada doa agar iman kita tetap terjaga:

"Rabbana laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhab."

Artinya: " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau memalingkan hari kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan anugerahkan kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (rahmat)." (QS. Ali Imron: 8 /berbagai sumber).

ILMU, SEDEKAH DAN SALAWAT PILAR UTAMA JADI KEKASIH ALLAH

Raihlah ketakwaan dengan sempurna agar menjadi kekasih Allah. Ada tiga pilar utama untuk menggapai derajat tinggi di sisi Allah. Pertama, Ilmu. Orang Islam wajib menuntut ilmu, khususnya ilmu agama. Ilmu yang akan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu manusia menyatakan iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci Al Quran, Rasulullah, Hari Kiamat dan Takdir, langkah selanjutnya adalah ilmu.

Karena untuk bisa menjalankan rukun Islam yang lima Pertama; perlu ilmu. Untuk bisa salat dengan benar seperti tuntutan Al Quran dan Rasulullah SAW perlu ilmu salat. Ilmu salat antara lain: mengerti rukunnya, syarat sahnya, dan sebagainya. Begitu pula dengan ibadah lainnya puasa, zakat, haji jika ingin salatnya benar dan diterima Allah SWT maka perlu ilmu. Beribadah tanpa landasan ilmu agama bisa keliru, salah bahkan disesatkan setan. Rasulullah SAW pernah bersabda: Banyak orang kelihatannya menjalankan ibadah namun sejatinya tersesat lantaran tanpa dilandasi ilmu. Menjalankan ibadah dengan ilmu saja belum tentu diterima Allah, apalagi beribadah tanpa ilmu.

Kedua, SEDEKAH. Makin banyak orang bersedekah, maka makin besar peluangnya menjadi orang takwa dan kekasih Allah. Hakikat sedekah adalah belajar melepaskan diri dari kecintaan dunia. Dengan sedekah, kita makin ringan terhadap harta benda. Dengan sedekah. Dermawan atau lomo itu akhlak para Nabi. Karena cinta harta benda, dunia haram hukumnya. Tidak ada tempat di surga bagi orang yang cinta dunia, cinta harta, kikir, bakhil. Surga adalah tempatnya orang yang cinta Allah dan Rasul-Nya. Orang yang cinta Allah dan Rasul-Nya, so pasti dermawan, cinta pada fakir miskin, anak yatim serta cinta pada orang tertindas lagi terzalimi.

Pilar ketiga, SHOLAWAT. Jika kita ingin menjadi orang takwa, kekasih Allah, memperbanyak membaca salawat Nabi SAW wajib hukumnya. Makin banyak membaca salawat Nabi SAW, maka manusia akan selalu ingat kepada Kekasih Allah, Muhammad SAW. Makrifattullah tak akan bisa dicapai tanpa salawat Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa memperbanyak salawat untukku, maka kelak di akhirat bersamaku. Dan masih banyak lagi kehebatan membaca salawat Nabi SAW.

0 komentar:

Posting Komentar

Designed by : Dens_Arya.com